Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang pasti sudah sangat umum Anda dengar. Ya, TB termasuk salah satu penyakit menular dan disebabkan oleh infeksi bakteri, di mana bakteri ini berpotensi menyerang berbagai organ tubuh, salah satunya paru-paru.
Faktanya, Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah pengidap TBC terbanyak di dunia, setelah India dan China. Maka dari itu, untuk mengantisipasinya, pahami beberapa hal tentang TB berikut ini.
Apa itu TB?
Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk kronis.
Lantas, apakah TB menular? Ya, TB adalah salah satu penyakit menular yang perlu Anda waspadai. Menurut data dari WHO, pada tahun 2020 sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TB.
Bahkan kini, TB adalah penyakit yang menduduki peringkat kedua dalam daftar penyakit paling banyak menyebabkan kematian setelah COVID-19. Meski begitu, TB masih bisa diobati dengan penanganan yang tepat.
Namun angka tersebut tidak lebih banyak dari jumlah pasien yang berhasil diselamatkan. Sejak tahun 2000-2018, 58 juta nyawa berhasil melawan penyakit ini dengan pengobatan medis.
Jadi, bagaimana penularan TB terjadi? TB adalah penyakit yang dapat menular secara droplet, yaitu ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah dari orang lain pengidap TB. paling sering melalui batuk atau bersin, sehingga risikonya cukup tinggi.
Penyebab TBC Paru
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, TB adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, tepatnya Mycobacterium tuberculosis. Tahap infeksi bakteri pada pengidap TB melewati tiga tahapan, di antara sebagai berikut.
1. Infeksi Primer
Tahap ini terjadi saat udara yang mengandung bakteri penyebab TB terhirup oleh hidung atau mulut hingga masuk menuju paru-paru dan berkembang biak.
2. Infeksi Laten
Ketika bakteri mulai berkembang, sistem imun akan melakukan perlawanan. Ketika sistem imun berhasil melawannya, maka bakteri akan “tertidur” dan tidak aktif menginfeksi. Sehingga, orang yang terinfeksi tidak akan merasakan gejala apapun.
3. Infeksi Aktif
Sebaliknya, saat imun tubuh tidak berhasil melawan bakteri yang masuk dan berkembang biak, maka bakteri akan bebas menyerang sel-sel sehat pada paru-paru. Kondisi ini akan membuat pengidapnya merasakan gejala.
Gejala TB Paru
Ciri-ciri TB paru yang menginfeksi seseorang pada awalnya memunculkan gejala utama sebagai berikut:
- Sesak nafas.
- Batuk berlangsung lama hingga lebih dari 3 minggu.
- Batuk berdarah.
- Dada terasa nyeri.
Selain gejala TB paru di atas, adapun gejala yang biasanya muncul, di antaranya adalah:
- Demam.
- Menggigil.
- Mudah merasa lelah.
- Berat badan turun drastis.
- Nafsu makan menghilang.
- Berkeringat di malam hari.
Kemunculan gejala-gejala tersebut biasanya akan berbeda di beberapa orang. Sehingga antara satu dan lainnya tidak bisa dijadikan sebagai acuan. Apabila Anda merasakan beberapa gejala di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Diagnosis TB Paru
TB adalah penyakit yang sering menyerang sistem pernapasan, tepatnya organ paru-paru. Maka dari itu, biasanya dokter melakukan pemeriksaan pada kelenjar getah bening guna mengidentifikasi pembengkakan paru-paru.
Berikut ini beberapa tes yang umumnya dilakukan untuk pemeriksaan penyakit TB paru:
- Tes Darah: Melalui tes darah, dokter akan mengukur reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis. Dari tes ini akan diketahui apakah seseorang memiliki TB laten atau aktif.
- Tes Dahak: Setelah melakukan rontgen dada dan dokter menemukan indikasi TB, maka akan dilakukan tes dahak untuk mengetahui obat yang cocok bagi pengidapnya.
- Tes Mantoux: Tes ini menggunakan alat bernama TST (Tuberculin Skin Test) untuk menyuntikkan zat tuberkulin di bawah kulit lengan. Kemudian, dalam 48-72 jam, dokter akan memeriksa pembengkakan pada posisi penyuntikan. Bila timbul benjolan merah pada ukuran tertentu, maka seseorang dinyatakan kemungkinan positif TBC.
Komplikasi Penyakit TB Paru
Saat seseorang mengidap TB paru dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka kemungkinan komplikasi saat bisa terjadi. Seiring perkembangannya, bakteri TB paru tidak hanya menginfeksi paru-paru tetapi juga bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Nah, beberapa komplikasi yang mungkin dialami oleh pengidap TB adalah sebagai berikut:
- Kerusakan sendi.
- Kelainan pada jantung.
- Nyeri punggung.
- Masalah pada ginjal dan hati.
- Peradangan selaput otak atau meningitis.
Pengobatan TB Paru
Meski berisiko fatal, namun TBC adalah penyakit yang masih bisa disembuhkan asalkan melalui penanganan secara tepat. Biasanya, dokter akan menganjurkan pengidap TB paru untuk mengonsumsi obat selama 6-12 bulan.
Obat TB paru umumnya mengandung jenis antituberkulosis, yaitu antibiotik yang khusus digunakan untuk mematikan infeksi bakteri TB. Pengobatannya sendiri terdiri dari 2 tahap yaitu intensif dan lanjutan.
Ketika seseorang mengalami resisten terhadap obat antituberkulosis, maka Ia harus menjalani pengobatan lini kedua;
Sementara, pencegahan TB adalah dengan memberikan suntikan vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin). Vaksin ini biasanya diberikan kepada bayi dan anak-anak pada saat masa imunisasi sebanyak satu kali.
Demikian penjelasan mengenai apa itu TB, penyebab, gejala, hingga langkah pengobatannya secara lengkap. Penyakit ini tidak bisa disepelekan, karenanya jika merasakan gejala awal, Anda harus segera berobat.
Dan jika Anda atau keluarga mengalami gejala berkelanjutan, jangan ragu untuk menemui dokter. Kunjungi fasilitas kesehatan terdekat.
Oleh : Tepank Nca’ur
Suport : Promkes Puskesmas Labuan Bajo